Dalam rangka memberikan pemahaman yang tepat dan Islami mengenai seksualitas, Komite SMA Qur’an – Ma’had As-Salaam Litahfidzil Qur’an mengadakan Ngobrol Bareng Pakar dengan tema tarbiyah jinsiyah gen Z untuk santri kelas X. Kegiatan berlangsung secara terpisah antara ikhwan dan akhwat untuk menjaga suasana kondusif dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Kelas Akhwat, 24 santri mengikuti mulai pkl 08-10.15. Lalu kelas Ikhwan, 18 santri jam 10.30-12.15 WIB.

Kegiatan dilaksanakan di ruang asyuro pada Sabtu, 30 November 2024 ini menghadirkan pemateri yaitu Kak Syarief Ahmad, Child and Teenager Psychology Expert. Materi yang disampaikan mencakup pemahaman santri tentang pengertian seksualitas, pentingnya menjaga diri, memahami perkembangan tubuh sesuai syariat, serta berpegang pada nilai-nilai adab dalam pergaulan.

Para santri sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka juga diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan pemateri, sehingga suasana menjadi interaktif dan penuh manfaat.

Melalui tarbiyah jinsiyah, komite berkolaborasi dengan sekolah dan pesantren berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang tidak hanya berbasis keilmuan, tetapi juga mendalam secara spiritual dan etika Islami.

Diakhir sesi, Kepala Sekolah, Ustadz Suhartono, M.Pd., mengarahkan para santri untuk menuliskan refleksi metode SSC (Stop, Start, Continue) tentang kebiasaan yang ingin dihentikan, hal yang akan dimulai, serta melanjutkan hal-hal baik yang sudah berjalan.


2 Comments

Aliy Mushlih Ahmad · December 18, 2024 at 4:00 am

Kegiatan Ngobrol Bareng Pakar dengan tema Tarbiyah Jinsiyah Gen Z yang diadakan oleh Komite SMA Qur’an – Ma’had As-Salaam adalah sebuah langkah yang sangat positif dan tepat untuk memberikan pemahaman yang Islami dan komprehensif mengenai seksualitas kepada para santri. Mengingat usia para santri yang berada dalam masa remaja, pemahaman tentang perubahan tubuh, perasaan, dan interaksi sosial sangat penting untuk mereka. Dengan menghadirkan Kak Syarief Ahmad, seorang ahli psikologi anak dan remaja, para santri mendapat kesempatan untuk mempelajari topik ini dengan pendekatan yang ilmiah dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Saya sangat mengapresiasi pemisahan sesi untuk ikhwan dan akhwat, yang tentunya menjaga suasana yang kondusif, nyaman, dan sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini juga menunjukkan bahwa SMA Qur’an As-Salaam benar-benar memperhatikan dan menghormati nilai-nilai agama dalam setiap kegiatan yang diadakan. Para santri pun bisa lebih leluasa dalam memahami dan berdiskusi mengenai topik yang mungkin masih tabu atau sulit dibicarakan di luar konteks pendidikan yang seperti ini.

Materi yang disampaikan—tentang pentingnya menjaga diri, perkembangan tubuh sesuai syariat, serta menjaga adab dalam pergaulan—sangat relevan dan diperlukan oleh para remaja. Apa yang disampaikan dalam sesi ini tidak hanya memberikan pengetahuan mengenai seksualitas, tetapi juga mengarahkan para santri untuk menjadi pribadi yang lebih bijak, bertanggung jawab, dan berakhlak baik, sesuai dengan tuntunan agama.

Antusiasme para santri juga patut diapresiasi. Mereka tidak hanya mengikuti materi secara pasif, tetapi juga diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi dengan pemateri, menjadikan suasana acara lebih interaktif dan bermanfaat. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar penyampaian materi, tetapi juga memberikan ruang bagi para santri untuk merenung dan merefleksikan diri mereka.

Terakhir, metode SSC (Stop, Start, Continue) yang diterapkan oleh Kepala Sekolah Ustadz Suhartono di akhir sesi adalah cara yang efektif untuk mendorong para santri melakukan introspeksi diri. Melalui refleksi ini, mereka dapat lebih sadar akan kebiasaan mereka, dan belajar untuk mengembangkan kebiasaan yang lebih baik, serta menghentikan hal-hal yang tidak mendukung perkembangan mereka.

Secara keseluruhan, kegiatan ini menunjukkan komitmen SMA Qur’an As-Salaam dalam memberikan pendidikan yang menyeluruh, tidak hanya dari sisi akademis, tetapi juga dalam membentuk karakter santri agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang berilmu, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan kehidupan dengan bijaksana. Ini adalah langkah besar dalam menyiapkan generasi masa depan yang tidak hanya cerdas tetapi juga berbudi pekerti luhur.

Hanif firza anas · December 18, 2024 at 4:01 am

kegiatan ini sangat membantu mengembangkan wawasan tentang fitrah manusia juga sangat membantu para santri untuk lebih menjaga diri dalam masa remaja yang sangat membutuhkan perhatian khusus karena masa ini adalah masa dimana seseorang mulai menemukan jati dirinya sehingga dibutuhkan seminar yang bagus dari ahli sebagaimana yang telah dilakukan oleh Mahad As-salaam

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *